Jumat, 27 September 2013

Awal Sebuah Cerita

Percakapan yang dimulai 24 Oktober 2012, saat km berusaha mendekati seorang perempuan yang saat itu masih berstatus istri orang, bukan percakapan penting sih, tapi percakapan inilah yang mampu membuka hati perempuan itu hingga dia mengerti sesuatu yang memang tidak pernah dia ingin mengerti, yaitu cinta. Dalam sebuah media social terjadilah percakapan tersebut, atau lebih kerennya di sebut chating….

Danan (memulai percakapan) memanggil : mbak pit (*sopan sekali manggilnya)
Pipit (mulai merespon, padahal jarang2 lho Pipit merespon chat orang tak di kenal) : yup, sapa ini ya
Danan : aku kakak kelasmu pas SMU, trus aku pernah dekat adikmu Tina ingat kan?
Pipit : ooo.... mas WP ta (WP itu singkatan nama aslinya)
Danan : yup........ gimana kabarnya?
Pipit : baik mas,... gimana pean kabare? Udah dapat gandengan ta? (*gandengan istilah orang jawa, maksdunya jodo/istri)
Danan : alhamdulillah baik, siapa yang mau sama aku? (meyakinkan sekali kalo dia belum punya istri ) Gimana adikmu Tina uda punya pacar lagi ta?
Pipit : waduhh kok putus asa gitu rek,.... . . . wah kok ketinggalan berita gimana to!?? Anaknya kan uda tunangan sama anak sidoarjo,.. lha gimana lho sampean ini .... masak gak berani melanjutkan rekk..
Danan : heee......hheee..... oalah Tina wiz tunangan to. makanya kok kalo tak sms, apa tak telp agak2 aras2en jawab. Ngelanjutkan gimana maksudnya? mbak pit..... mesti gak jawab kalo ditanya? (*gak sabaran amat sihh,.. gak tau orang lagi sibuk apa :) )
Pipit : ya dilanjut sampe tujuan rumahnya to mas. he he he… dulu pernah pacaran tho? apa sampean yang takut hayooo. palingan sampean yang gak berani…
Danan : dulu ada masalah sedikit. emange Tina pernah cerita apa sama sampeyan?
Pipit : enggak pernah sih,.. cuma pernah sekali nyebut namanya pean,.... trus.. kan aku yo nebak2 aja... soale kan jarang2 ketemu juga ma anaknya gitu... emang masalahnya apa mas? apa krn statusnya yo???
Danan : oooo..... bukan itu masalahe. wong status kita sama kok. ngerti kan mksdtnya? cm kita berdua sering miss comunication ae. trus aku sering sibuk dg duniaku sendiri, sehingga sering mengabaikan dia.
Pipit : oo... gituu.....

Ini baru percakapan awal antara Danan dan Pipit. Yang mana pada waktu itu Pipit masih seorang istri yang berusaha mempertahankan komitmen berumah tangga dengan seseorang.

Tapi masih ada kelanjutan percakapannya lho… masih mau nunggukan ???

Jangan paksa aku lagi, hargai keputusanku, setidaknya sekali ini saja


Baru kamu sadar kesalahanmu selama ini, apakah itu masih berguna untuk aku, terutama untuk rumah tangga yang bagaikan telur di ujung tanduk. Percuma kamu katakan semua itu, percuma akan kamu lakukan semua itu. Tak akan merubah keputusanku.
Kamu pikir aku tidak bosan mendengar janji-janji palsumu itu. Kesempatan yang bagaimana lagi yang kamu minta dari aku. Sudah berkali-kali, bahkan seringkali aku memaafkan dan bersabar untuk semua yang kamu lakukan. Demi komitmen berumah tangga aku berusaha melakukan semua itu, bukan demi kamu ataupun demi aku. Aku bosan, capek, lelah dengan semua ketidak jujuranmu dengan semua kelakuanmu. Sekarang dengan mudahnya kamu ucapkan untuk menarik kembali gugatan yang sudah aku lakukan. Dengan mudahnya kamu mengajukan syarat agar bisa kembali rukun. Dasar egois, dasar mementingkan keinginanmu sendiri, tanpa kamu sadari kamu telah melukai aku sekian lama. Sekarang seenakmu kamu katakan hal itu.
Jangan menang sendiri jadi orang, hargai sedikit keinginan dan keputusanku. Apalah gunanya jika kamu terus memaksakan kehendakmu, itu akan menguntungkan dirimu sendiri. Dan akan merugikan bahkan menyakiti aku dan juga anakku. Kumohon dengan sangat, hargai keputusanku untuk hidup sendiri, tanpa bayang-bayangmu.  Aku telah buktikan aku bisa hidup sendiri, aku telah mampu hidup sendiri.
Biarkan aku tenang dengan hidupku yang sekarang, biarkan aku mencari diriku sendiri. Jika kamu mengerti kamu akan melakukan apa yang aku inginkan. Jujur aku tidak pernah mencintaimu ataupun menyayangimu, jadi percuma jika kamu terus memaksa kehendakmu untuk bisa kembali membina rumah tangga yang utuh. Percuma,…karena aku sudah terlalu sakit, lelah, bosan dan cape hidup denganmu.

Jumat, 20 September 2013

Mimpiku

Mimpi itu selalu indah, dan akan lebih indah lagi kalau kita yang membangun mimpi itu. Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpimu. 

Saat ini mimpiku adalah ingin menjadi bagian hidupmu. Sering orang mengatakan kamu bukan orang baik, bagiku kamu adalah yang terbaik, meskipun kadang menyakitkan, kadang menjengkelkan, kadang menyebalkan. Tapi otakku dan alam bawah sadarku telah terprogram kamu sangat berarti bagiku.
Ketika aku memulai memutuskan untuk sendiri, aku merasa kuat, merasa bisa menghadapi semua tanpa orang lain. Ketika itu pula kamu datang, membawa arti tersendiri bagiku. Seolah kamu memang sengaja dikirm Tuhan untuk mewarnai hidupku.

Kamu memberi perhatian, kenyamanan dan kasih sayang yang sebelumnya tidak pernah kudapatkan dari orang yang pernah bersamaku. Dan tanpa sadar rasa itu pun datang dengan sendirinya. Rasa yang selalu ku takuti akan muncul. Rasa cinta, yang mengalahkan semua logika. Cinta yang semakin lama semakin bertambah, hingga saat ini terus bertambah. Semakin bertambah rasa cinta semakin aku merasa takut akan kehilanganmu, kehilangan perhatianmu dan kehilangan kasih sayangmu, dan juga kehilangan rasa nyaman saat bersamamu. 
Tapi bukan itu yg aku inginkan, aku harus fokus dengan apa yang aku inginkan, aku ingin kamu terus bersamaku, semakin perhatian dan selalu sayang, dan akan memberi kenyamanan untukku. 
Kalau kamu tanya seberapa besarkah aku membutuhkanmu. Aku jawab aku sangat membutuhkanmu, dan selalu mengharapkanmu, berharap mimpiku jadi nyata bisa menjadi pasangan hidupmu.



Sabtu, 14 September 2013

Kenali Aku Lebih Dekat

Aku adalah manusia biasa, dilahirkan dan di besarkan menjadi permpuan biasa. Namun aku harus menjadi perempuan yang istimewa. Bukan hanya untuk diriku tapi untuk orang-orang di sekelilingku yang aku sayangi dan menyayangi aku.

Sejak 5 bulan yang lalu aku telah hidup sendiri, benar-benar sendiri hanya ditemani seorang anak perempuan. Entah itu takdir dari Allah atau sekedar egoku, tapi memang aku lebih merasa nyaman hidup sendiri. Lebih lega rasanya bisa mengambil keputusan ini, suatu hal yang memang seharusnya sudah aku putuskan sejak 3 tahun lalu. Siapa bilang aku tidak kasihan dengan anakku, justru aku sangat menyayanginya. Semua ini untuk kebaikan dia. Perceraian atau perpisahan memang hal yang di benci oleh Allah, namun terdapat beberapa alasan mengapa sebuah keputusan perceraian boleh diambil sebagai jalan keluar terbaik dalam sebuah masalah rumah tangga. Yang jika dibiarkan berlarut-larut akan berakibat buruk bagi semua pihak dalam keluarga termasuk anakku. Aku akan lebih fokus menjaga dan memikirkan anakku daripada harus memikirkan kepentingan dan keperluan suamiku. 

Bukan tanpa alasan aku mengambil keputusan seperti ini, 
Sekarang bayangkan, jika kita hidup berumah tangga tapi serasa hidup sebagai single parent,.. apa coba bedanya. Apa tidak lebih baik kita jalani sepenuhnya sebagai single parent.
Susah memang kalau kita harus memikirkan seorang laki-laki yang egois, yang suka mementingkan kepentingannya sendiri, mengutamakan keingingan dan egonya sendiri. Siapa juga perempuan yang mau hidup dengan laki-laki seperti itu. Huffttt .. lebih baik tak kuingat lagi orang seperti itu, hanya membuat hati luka dan semakin luka ... Seperti kata bijak semakin kita benci itu artinya semakin kita memikirkannya, dan semakin kita memikirkannya artinya semakin kita menyayanginya. So buat apa coba kalo harus terus memikirkannya.

Keputusan untuk berpisah, berarti keputusan juga untuk berhenti memikirkannya...
Rasanya hidup lebih indah, lebih nikmat dan lebih berwarna ketika bisa lepas darinya.
Dibilang jahat memang aku jahat, tapi aku tidak berbuat jahat pada siapapun juga, inilah caraku bagaimana aku harus menyayangi diriku sendiri.